Jangan Menyerah, Ini Strategi Sektor Pariwisata Bertahan Di Kala Pandemi Covid-19

Jakarta, 25 April 2022– Sektor pariwisata merupakan salah satu sector yang terkena dampak paling besar akbat pandemi Covid-19. Dengan pemberlakuan PPKM yang dilakukan pemerintah, membuat mobilitas dan pergerakan masyarakat terbatas. Hal ini dilakukan pemerintah Indonesia untuk meminimalisir penyebaran virus Covid-19. Mobilitas masyarakat ke ruang public dibatasi pergerakannya, bahkan banyak destinasi wisata yang harus membatasi jumlah pengunjung bahkan harus menutup sementara usahanya untuk mengurangi penyebaran Covid-19. Tercatat, menurut data BPS (Badan Pusat Statistik) Indonesia tahun 2021, masyarakat masih enggan untuk melakukan aktifitas wisata dengan berbagai alasan, diantaranya:

  • Masyarakat memilih untuk melihat perkembangan penyebaran covid-19
  • Masayarakat memantau pengendalian kasus covid-19 yang dilakukan pemerintah
  • Pendapatan masyarakat belum pulih seperti sebelum pandemi
  • Masyarakat lebih memilih mengalokasikan dana untuk berwisata ke sector kesehatan dan pemenuhan kebutuhan pokok

Kondisi pandemi yang berlangsung ini berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang melambat di seluruh sector industry, khususnya di sector pariwisata. Sektor pariwisata diharap dapat terus bertahan dalam gempuran pandemi dengan menerapkan berbagai protokoler kesehatan yang ketat dan melaksanakan CHSE untuk dapat menarik minat masyarakat agar tidak ragu atau takut untuk kembali berwisata dengan nyaman dan aman. Selain menerapkan protokoler kesehatan yang ketat, manajemen destinasi wisata juga seharusnya bisa meningkatkan kualitas dan perbaikan layanan kepada masyarakat agar dapat mencapai customer satisfaction terhadap destinasi wisata. Misalnya saja pada kegiatan yang dilakukan oleh Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Manajemen TMII berusaha untuk selalu memperbaiki diri untuk dapat mencapai kepuasan pelanggannya, salah satunya melalui program kerjasama yang dilakukan antara Taman Mini Indonesia Indah (TMII) dengan Bina Nusantara University. Sebagai salah satu destinasi wisata unggulan masyarakat Indonesia, Manajemen TMII berusaha untuk dapat terus bertahan dalam menghadapi pandemi Covid-19 melalui program pelatihan manajemen dan pengelolaan destinasi wisata yang berlangsung dari tanggal 25-26 April 2022. Pelatihan tersebut menitikberatkan pada pelatihan tata cara pelayanan prima dan pelatihan terkait manajemen pariwisata yang dibawakan oleh dosen-dosen Binus University dari jurusan Hotel Management dan Marketing.

Pada rangkaian kegiatan tersebut, Direktur Eksekutif TMII, Bapak I Gusti Putu Ngurah Sedana secara simbolik juga memberikan plakat dan boneka mascot TMII kepada Binus Univesity yang diwakili oleh Community Development Academic Manager Binus, Ibu Retno Dewanti, sebagai perwujudan bentuk kerjasama antara Binus dan TMII yang terjalin lebih erat lagi. Menurut Ibu Retno Dewanti, Manajer Community Development Academic dalam wawancara yang dilakukan dengan Binus TV, menyatakan bahwa melalui pelatihan ini diharapkan akan tercapai strategi baru dibidang pariwisata, terutama dalam hal pelayanan prima dan dalam hal manajemen pariwisata. Dengan pencapaian strategi baru ini diharapkan dapat kembali membangkitkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia yang sangat terpuruk saat pandemi melanda serta meningkatkan minat masyarakat untuk kembali giat dalam berwisata.(PUTI)